oleh :
Lusita Indriaswati, S. Pd
Guru Matematika SMP Negeri 1 Ngadirojo,
Wonogiri
Kegagalan pembelajaran matematika tidak
dapat dipungkiri lagi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata Ujian
Nasional Matematika “jeblok”. Matematika merupakan pembelajaran yang dianggap
siswa sebagai “momok”, artinya siswa cenderung takut setiap ada pelajaran
matematika di kelas. Siswa hanya sebagai objek pembelajaran sedangkan guru
sebagai subjeknya. Siswa hanya duduk dan mendengarkan sebagai layaknya penonton
dalam gedung bioskop. Kegagalan pencapaian hasil belajar matematika ini tidak
hanya dilihat dari sudut pandang siswa tetapi juga dimungkinkan karena faktor
guru. Guru dalam pembelajaran matemematika masih menggunakan metode
konvensional dan belum menggunakan media pembelajaran yang cocok bagi siswa.
Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran yang nanti kedepannya akan membawa perubahan seiring banyak
tantangan yang menghadang. Kondisi ini disinyalir juga terjadi di SMP Negeri 1
Ngadirojo.
Di SMP Negeri 1 Ngadirojo, hasil
belajar matematika khususnya pada materi menjelaskan dan
membuktikan teorema
pythagoras dan tripel Pythagoras
pada kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2018/2019 di bawah rata-rata.
Media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk pendukung pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah ( Hamalik, 1980 : 102). Pada
dasarnya media pembelajaran merupakan segala alat yang dapat merangsang siswa
untuk belajar dan dapat menyajikan pesan berbentuk materi pembelajaran kepada
siswa. Fungsi media pembelajaran diantaranya : pertama untuk memperjelas
penyajian materi agar tidak membosankan dan dapat dipahami dengan mudah oleh
siswa, kedua untuk mengatasi keterbatasan daya indera dan ruang waktu agar kegiatan
pembelajaran lebih kondusif, ketiga menarik perhatian siswa dan menimbulkan
gairah dan semangat belajar siswa.
Media pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran matematika pada materi menjelaskan dan
membuktikan teorema
pythagoras dan tripel Pythagoras
adalah menggunakan media pembelajaran “Karkas”. Media pembelajaran “Kaskas”
yaitu media pembelajaran menggunakan Kardus Bekas. Media pembelajaran dengan
menggunakan kardus bekas ini sesuai dengan visi, misi dan tujuan SMP Negeri 1
Ngadirojo sebagai sekolah menuju Adiwiyata Mandiri yaitu mewujudkan warga
sekolah yang berwawasan lingkungan dan terwujudnya sekolah yang nyaman, asri,
indah dan menyenangkan dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar
kelas. Media pembelajaran “Karkas” ini, menggunakan kardus bekas yang tidak
terpakai kemudian kardus tersebut dipotong menurut panjang sisi-sisi dalam
segitiga siku-siku sehingga siswa dapat membuktikan teorema dan triple
pythagoras. Media pembelajaran dari kardus bekas ini dibuat semenarik mungkin
dengan mengecat atau dipilok dengan warna yang berbeda-beda. Setelah itu,
disusun dan dipadukan dengan persegi dan jajargenjang, sehingga terbentuklah
tangram. Tangram merupakan seperti sebuah puzzle
yang terdiri dari tujuh buah bangun datar, kemudian disusun sesuai imajinasi
misalnya membentuk orang, binatang, rumah, kapal dan sebagainya.
Dengan
memanfaatkan media pembelajaran kardus bekas dapat meningkatkan hasil belajar
matematika pada materi menjelaskan dan membuktikan
teorema pythagoras dan
tripel
Pythagoras. Siswa lebih antusias memahami pythagoras karena
pembelajaran menggunakan media yang menyenangkan seperti menyusun puzzle dan membuat mereka menjadi lebih
kreatif dalam menyusun tangram. Pemanfaatan kardus bekas ini juga merupakan salah
satu cara reuse, menggunakan kembali
barang limbah yang tidak terpakai menjadi barang yang yang menarik dalam
pembelajaran seperti salah satu tujuan dari sekolah Adiwiyata.
0 komentar:
Posting Komentar