oleh :
Lusita Indriaswati, S. Pd
Guru Matematika SMP Negeri 1 Ngadirojo,
Wonogiri
Kegagalan pembelajaran matematika tidak
dapat dipungkiri lagi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata Ujian
Nasional Matematika “jeblok”. Matematika merupakan pembelajaran yang dianggap
siswa sebagai “momok”, artinya siswa cenderung takut setiap ada pelajaran
matematika di kelas. Siswa hanya sebagai objek pembelajaran sedangkan guru
sebagai subjeknya. Siswa hanya duduk dan mendengarkan sebagai layaknya penonton
dalam gedung bioskop. Kegagalan pencapaian hasil belajar matematika ini tidak
hanya dilihat dari sudut pandang siswa tetapi juga dimungkinkan karena faktor
guru. Guru dalam pembelajaran matematika masih menggunakan metode konvensional
dan belum menggunakan strategi pembelajaran yang cocok bagi siswa. Oleh karena
itu, diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, yang
nanti kedepannya akan membawa perubahan seiring banyak tantangan yang
menghadang. Kondisi ini disinyalir juga terjadi di SMP Negeri 1 Ngadirojo.
Di SMP Negeri 1 Ngadirojo, hasil
belajar matematika khususnya pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
yaitu kompetensi dasar membuat model matematika dan
menentukan selesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode eliminasi dan substitusi pada kelas VIII semester
gasal tahun pelajaran 2018/2019 di bawah rata-rata. Strategi pembelajaran yang
cocok sangat dibutuhkan untuk pendukung pembelajaran. DL merupakan pendekatan
Discovery Learning, pendekatan ini salah
satu pendekatan yang dianjurkan dalam Kurikumum 2013. Arends dalam Trianto
(2009:22) menyatakan bahwa model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan
pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaksnya, lingkungannya dan sistem
pengelolaannya. Model discovery learning yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi diharapkan dapat mengoorganisasi sendiri. Discovery
merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan
kontruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman terhadap suatu konsep
dalam pembelajaran melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran. Guru berperan membimbing dan mengarahkan kegiatan siswa sesuai
tujuan sehingga siswa dapat menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan.
Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel yaitu kompetensi dasar membuat model matematika dan menentukan selesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dan substitusi menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran.
Media
pembelajaran dengan menggunakan Adiwiyata berbasis lingkungan ini sesuai dengan
visi, misi dan tujuan SMP Negeri 1 Ngadirojo sebagai sekolah menuju Adiwiyata
Mandiri yaitu mewujudkan warga sekolah yang berwawasan lingkungan dan
terwujudnya sekolah yang nyaman, asri, indah dan menyenangkan dalam proses
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Media pembelajaran Adiwiyata
berbasis lingkungan ini yaitu pertama, siswa diajak mengamati tanaman yang ada
di kebun jahe, kencur, serai dan jeruk nipis yang berada di lingkungan kebun
sekolah. Siswa membuat model matematika dan menentukan selesaian sistem
persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode eliminasi dan
substitusi hasil panen jahe, kencur, serai dan jeruk nipis, yang kedua siswa
memasarkan hasil panen jahe, kencur, serai dan jeruk nipis ke lingkungan pasar
tradisional yang berada kurang lebih 5 km tidak jauh letaknya dari SMP Negeri 1
Ngadirojo. Siswa dapat membuat model matematika serta menyelesaikan sistem
persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode eliminasi dan
substitusi dengan menggunakan lingkungan sekitar.
Dengan
memanfaatkan media pembelajaran Adiwiyata berbasis lingkungan ini dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
pada materi membuat model matematika dan
menentukan selesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan
metode eliminasi dan substitusi. Siswa lebih memahami konsep dan menyelesaikan
masalah dalam kehidupan nyata menjadi model matematika.
0 komentar:
Posting Komentar